A. Macam-macam Kegiatan dalam Acara Bersih Desa
Acara bersih desa “rasulan” merupakan acara tahunan yang selalu dilaksanakan dalam satu tahun sekali oleh warga desa Nglipar, Gunung Kidul. Kegiatan ini semata-mata hanya bertujuan untuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, rahmat, dan kenikmatan yang dilimpahkan kepada warga desa Nglipar berupa keselamatan, kesehatan, dan hasil pertanian yang melimpah.
Dalam acara bersih desa “rasulan” banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam menyambut dan mengisi acara bersih desa “rasulan”. Kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan oleh warga Nglipar sebelum hari bersih desa “rasulan” sampai tiba hari bersih desa “rasulan”, kegiatan tersebut antara lain :
1. Membersihkan lingkungan dusun masing-masing, kegiatan ini merupkan kegiatan yang dilaksanakan untuk membersihkan lingkungan dan memperbaharui lingkungan dusun masing-masing. Kegiatan ini biasanya berlangsung beberapa hari sebelum tiba hari bersih desa “rasulan” diawali dengan kegiaatan bersih-bersih fisik dusun, mulai dari membersihkan jalan-jalan yang ada disekitar dusun masing-masing, mengganti atau membuat pagar jalan, pengecatan pagar. Ini bertujuan agar dusun yang dibersihkan selalu diberi keindahan dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kegiatan pada siang hari biasanya diisi dengan pertandingan olah raga, seperti volly dan badminton. Kegiatan ini mungkin baru ada pada saat era modern ini karena pada jaman dahulu tidak ada acara lomba olah raga yang diselenggarakan pada saat acara bersih desa “rasulan”. Selain kegiatan pertandingan olah raga seperti yang disebutkan di atas, juga dilaksanakan atau diselenggarakan kegiatan kesenian seperti reog atau jathilan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meramekan acara bersih desa “rasulan, selain itu juga untuk memberikan tontonan kepada warga masyarakat yang suka dengan tontonan tersebut.
3. Memberikan sebagian nasi kepada orang lain “munjung”, kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagian warga yang bertujuan menjaga kerukunan antar warga dan bertujuan agar orang lain bisa merasakan sebagian hasil dari nikmat dan rejeki yang didapatkan.
4. Kenduri, kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Nglipar pada sore hari setelah acara pertandingan olah raga dan kegiatan kesenian reog atau jathilan selesai, kenduri ini dihadiri oleh warga Nglipar dengan membawa seperangkat sesaji yang nantinya akan diberi doa. Kenduri ini merupakan kegitan yang paling penting dalam acara bersih desa “rasulan” karena acara kenduri inilah yang bertujuan untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, rahmat, dan nikmat yang dilimpahkan kepada warga desa Nglipar. Dalam penutupan acara kenduri ini ditandai dengan doa bersama secara Islam, pemotongan, pembagian nasi tumpeng beserta uba rampenya, serta pembagian nasi giling “gilingan” antar warga beserta uba rampenya.Ini bertujuan agar setiap warga desa Nglipar bisa merasakan hasil olah bumi dan lebih mendekatkan atau merukunkan antar warga.
5. Wayang Kulit semalam suntuk, wayang kulit ini merupakan agenda dalam acara bersih desa “rasulan” yang dilaksanakan pada malam hari setelah kenduri dilaksanakan pada sore harinya. Biasanya acara wayang kulit ini dimainkan oleh dalang yang didatangkan dari daerah lain dan dalam pencarian dalang yang akan mengisi acara wayang kulit itu tergantung dengan dana yang terkumpul dari masyarakat desa Nglipar yang sebelumnya sudah dibicarakan dalam rapat yang dihadiri kepala desa Nglipar dan perwakilan dari masyarakat desa Nglipar. Dilaksanakannya wayang kulit ini bertujuan untuk memberikan tontonan dan tuntunan kepada warga masyarakat desa Nglipar karena dalam penampilan wayang kulit biasanya juga dihubungkan dengan kehidupan manusia di dunia, tergantung dengan judul atau “lakon” yang diambil oleh sang dalang.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bersih desa “rasulan” di atas merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dalam menyambut acara bersih desa “rasulan” yang hanya dilaksanakan dalam satu tahun sekali.
Gambar : Karnaval Rasulan di Gunungkidul
B. Nilai-nilai Budaya dalam Acara Bersih Desa
Kembali pada tradisi rasulan, banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam menyambut acara rasulan tersebut. Mulai dari kegiatan bersih-bersih fisik desa atau membersihkan lingkungan desa, pembagian sebagian nasi kepada warga lain “munjung”, reog atau jathilan, kenduri, dan wayang kulit semalam suntuk. Kegiatan-kegiatan di atas merupakan kegiatan sebagai wujud rasa syukur warga desa Nglipar kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kenikmatan kepada warga desa Nglipar.
Dalam acara rasulan yang dilaksanakan di desa Nglipar dalam satu tahun sekali memiliki nilai-nilai kebudayaan sendiri bagi warga desa Nglipar. Nilai-nilai kebudayaan yang dapat diambil dalam acara rasulan yang dilaksanakan di desa Nglipar, antara lain :
1. Nilai kebudayaan yang mengajarkan kepada warga lain agar selalu memanjatkan doa dan selalu memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia, kesehatan, dan kenikmatan yang berlimpah.
2. Dalam acara rasulan ada kegiatan munjung kepada warga lain, ini merupakan kegiatan yang mempunyai nilai kebudayaan yang mengajarkan kepada manusia untuk saling berbagi kepada orang lain. Dalam kehidupan di dunia ini seharusnya kita selalu sadar bahwa apa yang kita dapatkan merupakan pemberian dari Tuhan YME, dan kita juga harus selalu berbagi atas nikmat dan karunia yang kita dapatkan kepada sesama warga masyarakat.
3. Kegiatan rasulan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam satu tahun sekali dan semua dana yang digunakan dalam menyelenggarakan acara bersih desa “rasulan” adalah dari iuran warga desa Nglipar. Ini mempunyai nilai kebudayaan yang menunjukkan adanya kebersamaan antar warga masyarakat desa Nglipar yang mengajarkan kita untuk selalu membina kebersamaan antar warga dan memberikan pengajaran agar selalu menunjukkan rasa ikhlas dalam segala hal. Walaupun kadang dalam realitas, masyarakat desa Nglipar ada yang hidup pas-pasan dan ada juga yang hidup dengan segala kekurangan.
Nilai-nilai kebudayaan di atas merupakan ajaran kepada manusia dalam menapaki kehidupan. Di mana menusia hidup di dunia harus selalu berdoa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, selalu mau berbagi dengan orang lain, dan selalu menunjukkan rasa keikhlasan dalam segala hal.
Kebudayaan rasulan merupakan salah satu kekayaan budaya di Indonesia khususnya di desa Nglipar, Gunung Kidul. Rasulan ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan sekali dalam satu tahun, semua anggaran dana yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan kegiatan bersih desa “rasulan” ini berasal dari warga masyarakat desa Nglipar yang besarnya sudah dibicarakan dalam rapat.
Dalam melaksanakan kegiatan rasulan mungkin bertolak dengan keadaan realitas yang dihadapi oleh warga masyarakat desa Nglipar. Dalam kegiatan rasulan ini ada tarik ulur kepentingan antara adat budaya dan realitas hidup yang semakin sulit. Dalam keseharian, dengan kondisi alam yang minus, masyarakat senantiasa hidup secara tidak tentu bahkan serba kekurangan, sedangkan tuntutan adat budaya memaksa untuk mengalokasikan danya yang dikumpulkakn secara sangat tidak mudah untuk kegiatan rasulan. Tapi walaupun masyarakat desa Nglipar ada yang hidup serba kekurangan kegiatan rasulan tetap dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME, selain itu karena kegiatan rasulan ini merupakan adat dan warisan dari leluhur. Jadi sebagian warga masyarakat percaya apabila kegiatan rasulan ini tidak dilaksanakan mereka akan mendapatkan adzab dari Sing Gawe Urip atau Tuhan Yang Maha Esa.
RASULAN DI GUNUNGKIDUL (KEGIATAN DAN NILAI BUDAYA)
Reviewed by Hendi Widyatmoko
on
3/25/2019 05:00:00 PM
Rating:

Tidak ada komentar: