
1. niyyatun niyat
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari niyyatun menjadi niyat.
• Makna tetap niat, kemauan, keinginan.
Jadi kosa kata niyyatun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “niyat”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : niyat.
• Kromo : niyat.
• Inggil : niyat.
c. Cek
niyyatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 643.
niyat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 344.
makna : Niat, kemauan, keinginan.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
2. ‘amalun amal
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari ‘amalun menjadi amal.
• Makna berubah :
a) ‘amalun dalam bahasa Arab bermakna perbuatan, pekerjaan.
b) Amal dalam bahasa Jawa bermakna amal kebaikan, perbuatan baik.
Jadi kosa kata ‘amalun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “amal”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : amal
• Kromo : amal
• Inggil : amal
c. Cek
‘amalun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 546.
amal : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 8.
makna : Amal kebaikan, perbuatan baik
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
3. aakhiiratun akhirat
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari aakhiiratun menjadi akhirat.
• Makna tetap akhirat, hari kemudian.
Jadi kosa kata aakhiiratun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “akhirat”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : akhirat
• Kromo : akhirat
• Inggil : akhirat
c. Cek
aakhiiratun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 13.
akhirat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 6.
makna : Akhirat, hari kemudian.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
4. dunyaa donya
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari dunyaa menjadi donya
• Makna tetap dunia.
Jadi kosa kata dunyaa (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “donya”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : donya.
• Kromo : donya.
c. Cek
dunyaa : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 415.
donya : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 74.
makna : Dunia
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
5. hayawanun kewan
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari hayawanun menjadi kewan.
• Makna tetap hewan, binatang.
Jadi kosa kata hayawanun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “kewan”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : kewan
• Kromo : kewan
c. Cek
haywanun : Nurhidayati, S.Pd., Diktat Bahasa Arab, 2004; tambahan.
kewan : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 198.
makna : Hewan, binatang.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
6. shalatun salat
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari shalatun menjadi salat.
• Makna tetap sholat, sembahyang cara Islam.
Jadi kosa kata shalatun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “salat”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : salat
• Kromo : salat
• Inggil : salat
c. Cek
shalatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 493.
salat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 540.
makna : Sholat, sembahyang cara Islam.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
7. syukrun syukur
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari syukrun menjadi syukur.
• Makna tetap syukur, berterimakasih.
Jadi kosa kata syukrun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “syukur”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : syukur
• Kromo : syukur
• Inggil : syukur
c. Cek
shalatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 477.
salat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 571.
makna : Syukur, berterimakasih.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
8. nabiyun nabi
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari nabiyun menjadi nabi.
• Makna tetap nabi.
Jadi kosa kata nabiyun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “nabi”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : nabi
• Kromo : nabi
• Inggil : nabi
c. Cek
nabiyun : Nurhidayati, S.Pd., Diktat Bahasa Arab, 2004; 20.
nabi : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 335.
makna : Nabi.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
9. fikrun pikir
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari fikrun menjadi pikir.
• Makna tetap pikiran, pendapat.
Jadi kosa kata fikrun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam ngoko “pikir”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : pikir
• Kromo : pamanah
• Inggil : penggalih
c. Cek
fikrun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 576.
pikir : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 491.
makna : Pikiran, pendapat.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
10. rahmatun rahmat
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari rahmatun menjadi rahmat.
• Makna tetap belas kasihan.
Jadi kosa kata rahmatun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “rahmat”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : rahmat
• Kromo : rahmat
• Inggil : rahmat
c. Cek
rahmatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 427.
rahmat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 517.
makna : Belas kasihan.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
11. hikmatun hikmah
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari hikmatun menjadi hikmah.
• Makna berubah :
a) Hikmatun dalam bahasa Arab bermakna pengobatan.
b) Hikmah dalam bahasa Jawa bermakna petunjuk.
Jadi kosa kata hikmatun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “hikmah”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : hikmah
• Kromo : hikmah
• Inggil : hikmah
c. Cek
rahmatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 303.
rahmat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 166.
makna : Petunjuk.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
12. qoroba kurban
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari qoroba menjadi kurban.
• Makna berubah :
a) Qoroba dalam bahasa Arab bermakna dekat.
b) Kurban dalam bahasa Jawa bermakna apa-apa yang ditujukan kepada Allah sebagai tanda “sungkem” dn mengakui kekuasaan Allah SWT.
Jadi kosa kata qoroba (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “kurban”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : kurban
• Kromo : kurban
• Inggil : kurban
c. Cek
rahmatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 584.
rahmat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 238.
makna : Apa-apa yang ditujukan kepada Allah sebagai tanda “sungkem” dn mengakui kekuasaan Allah SWT.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
13. sholawatun shalawat
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari shalawatun menjadi shalawat.
• Makna berubah :
a) Shalawatun dalam bahasa Arab bermakna sholat, doa.
b) Shalawat dalam bahasa Jawa bermakna shalawat.
Jadi kosa kata shalawatan (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “shalawat”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : shalawat
• Kromo : shalawat
c. Cek
rahmatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 493.
rahmat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 540.
makna : Shalawat
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
14. shihhatun sehat
a. Analisis Penyerapan.
• Mengalami perubahan bunyi dan bentuk dari shihhatun menjadi sehat.
• Makna tetap sehat.
Jadi kosa kata sihhatun (Arab) masuk ke dalam bahasa Jawa ragam kromo-ngoko “sehat”.
b. Interferensi ke dalam bahasa Jawa.
• Ngoko : sehat
• Kromo : sehat
c. Cek
rahmatun : Drs. Abu Rifqi Al Hanif, Kamus Tiga Bahasa Al Wadhih, 1999; 485.
rahmat : Poerwadarminta, Baoesastra Djawa, 1939 ; 549.
makna : Sehat.
d. Setting
Tempat : Halaman masjid Al Musyahidin.
Waktu : Khutbah sholat Idul Adha 1429 H.
Pembicara : Enjin Cahyo Sugandi.
PENYERAPAN KOSA KATA ARAB KE BAHASA JAWA
Reviewed by Hendi Widyatmoko
on
3/26/2019 07:00:00 AM
Rating:

Tidak ada komentar: