MACAM-MACAM (JENIS-JENIS) ALIRAN SASTRA
1. Naturalisme
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature).
Dalam pengertian lain aliran naturalisme (natura = alam) adalah aliran sastra yang bertolak dari pelukisan keadaan yaang seharusnya atau senyata-nyatanya, termasuk pelukisan hal-hal buruk yang lazim ditemukan dalam kehidupan manusia dan masyarakatnya.
2. Klasisme
Klasisme (klasik = kuno) adalah aliran sastra yang menceritakan sesuatu pada jaman dulu (kuno). Atau suatu aliran sastra yang menitik beratkan cerita permasalahan pada jaman kuno.
3. Determinisme
Determinisme (determinite = menentukan) melukiskan nasib buruk yang ditentukan oleh keadaan zaman dan lingkungan (paksaan nasib).
4. Futurisme
Futurisme berasal dari bahasa Prancis, futur atau bahasa inggris future yang keduanya berarti “masa depan” adalah aliran seni yang avant-garde, atau sebelum masanya, terutama pada tahun 1909 Masehi.
Futurisme merupakan suatu paham dari beberapa orang atau sekelompok orang yang percaya atau yakin akan adanya masa mendatang yang lebih baik, dalam arti lebih modern, lebih konkrit, bahkan diyakini bahwa manusia akan mampu menguasai jagad raya dengan tehnologi yang dimilikinya nanti.
Futurisme sebagai gerakan dalam sastra pertama kali diperkenalkan oleh F.T. Marinetti dengan karyanya, Manifesto of Futurism (1909), dengan isi yang berupa arahan seperti apa yang seharusnya dikejar oleh para penyair Futurisme.
5. Ekspresionisme
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
6. Didaktisisme
Ailran didaktisisme adalah aliran sastra yang isinya adalah pengajaran pendidikan terutama moral, keagamaan, dan etika.
7. Romantisisme/ Romantik
Aliran romantik adalah aliran dalam karya sastra yang mementingkan unsur perasaan, di samping unsur rasio. Aliran romantik merupakan bentuk penentangan terhadap aliran klasik. Menurut penganut aliran romantik, jiwa manusia tidak hanya terdiri atas pikiran, tetapi juga terdiri dari perasaan. Perasaanlah yang memberi garam bagi kehidupan. Sebab itu, untuk menentukan kebenaran suara hati atau perasaan juga harus didengarkan. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita romah.
8. Surealisme
Surealisme berarti aliran dalam kesenian (termasuk didalamnya seni lukis dan sastra) yang menekankan pada aspek bawah sadar manusia dalam citraan tidak rasional atau diluar realitas. Dalam pengertiannya yang berkenaan dengan sastra, surealisme adalah aliran sastra yang menceritakan hal-hal diluar realitas, yang merupakan imajinasi dari pengarangnya seperti personifikasi pada benda, hewan ataupun tumbuhan atau penggunaan setting tertentu yang tidak ada pada alam nyata, dan sebagainya.
Dalam aliran surealisme juga ada usaha membebaskan diri dari control kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.
9. Eksistensialisme
Eksistensi berasal dari kata Latin existere yaitu ex (keluar) dan sistere (tampil, muncul). Eksisntensialisme adalah gerakan filsafat yang menentang esensialisme dan berpandangan bahwa segala gejala berpangkal pada eksistensi. Memahami eksistensialisme sebenarnya agak rumit. Karena eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang bersifat teknis dengan berbagai versi dan tokoh yang berbeda-beda dari berbagai kalangan dan menjelma dalam bermacam-macam sistem yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Walaupun demikian, menurut Lorens Bagus, ada beberapa ciri kesamaan dari tiap-tiap aliran eksistensialisme, diantaranya :
a. Motif pokok adalah apa yang disebut dengan eksistensi, yaitu cara manusia berada. Hanya manusialah yang mempunyai eksistensi.
b. Bereksistensi harus diartikan dengan dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan dirinya secara aktif, yang berarti berbuat dan merencanakan.
c. Dalam filsafat eksistensialisme manusia dipandang terbuka. Maksudnya manusia adalah realitas yang belum selesai, yang masih harus dibentuk. Pada hakekatnya, manusia terikat dengan alam sekitarnya dan juga dengan manusia yang lainnya.
d. Eksistensialisme memberikan tekanan pada pengalaman konkret atau pengalaman eksistensial.
Dalam pengertian lain eksistensialisme adalah salah satu aliran pemikiran yang mencoba memahami keberadaan manusia di dunia ini.
Baca Juga
Posting Komentar
Posting Komentar